Bencana Alam
Negeri Kita
إنَّ
الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن
لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
WAQOLA TA’ALA….
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Jamaah
jum’at ingkang dipun rahmati dening Allah...
Pertama-tama,
marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal
melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga
Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan
apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul
Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan
perbaikan….
Selanjutnya,
shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaimana
perintah Allah dalam Al-Qur’an :أعوذبالله من الشيطان الرجيم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya
Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang
beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. (
Al-Ahzab : 56)
Jemaah Jumat
Rohimakumullah
Setiap maksiat
lahir karena dorongan nafsu, sesungguhnya masih ada harapan ampunan dari-Nya.
Akan tetapi, setiap maksiat yang lahir karena dorongan rasa sombong, sungguh
tidak ada harapan pengampuanan dari-Nya. Mengingat demikianlah kedurhakaan yang
dilakukan iblis berawal dari rasa sombong.
Nabi Adam
diturunkan ke bumi (dunia) ditugaskan sebagai kholifah, mengatur urusan dunia
berdasarkan aturan Allah. Maka tidaklah dikatakan sebagai pemegang amanah,
makhluk yang ditugaskan sebagai pemimpin di muka bumi, membuat berbagai
kerusakan, baik kerusakan alam ataupun kerusakan moral dan tatanan. Sebagaimana
yang telah Allah perintahkan dalam surat Al-Qoshosh 28:77
“Janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
Membuat
kerusakan atau membuat kehancuran artinya secara fisik merusak lingkungan,
seperti menggunduli hutan, eksploitasi sumber daya alam, mencemari lingkungan,
dll. Oleh karena itu, semua negara beradab memiliki undang2 lingkungan hidup,
bahkan hampir semua negara di dunia meratifikasinya.
Jemaah Jumat
yang kami muliakan
Apa artinya?
Merusak lingkungan secara fisik, semua orang yang berpikiran waras tahu! Bahkan
tahu cara menghindarinya, termasuk menghindari dari melakukan perbuatan yg
sia-sia. Sampai-sampai di pembungkus benda itu tertulis “…menyebabkan mati,”
namun tidak terbaca.
Ada kerusakan
yg tidak kalah bahayanya, yaitu membuat kerusakan non-fisik. Ini pun sebenarnya
banyak diketahui oleh manusia, apakah beriman atau kafir, yaitu perbuatan
maksiat. Perbuatan yang akan menjerumuskan manusia dalam lubang kesengsaraan,
baik kesengsaraan hidup didunia maupun kesengsaraan karena tidak bisa selamat
dari ancaman api neraka. Sementara Allah sudah memerintahkan agar kita menjaga
diri dan keluarga kita dari api neraka seperti yang telah Allah perintahkan
dalam Al Quran surat at-Tahrîm:6
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
Perbuatan
maksiat, seperti minum khomer, judi, zina, fitnah, adu domba, merendahkan
martabat orang lain, meninggalkan sholat, puasa, dan tidak membayar zakat,
serta bermegah-megahan atau berlomba lomba dalam menumpuk harta kekayaan untuk
kesombongan adalah perbuatan tercela yang dibenci oleh Allah SWT.
Perbuatan-perbuatan tersebut dapat merusak dunia, bahkan dapat mempercepat
kehancuran bumi.
Berbagai macam
perbuatan syirik, meminta minta kepada selain Allah adalah sebuah perbuatan
yang sangat rentan sekali menimbulkan murka Allah. Apalagi jika didalam
masyarakat tersebut, sudah kompak dan seguyub untuk mengadakan acara acara
ritual yang mengandung unsur unsur kesyirikan. Seperti memberikan sesajen
kepada para jin, dedemit, danyang dan berbagai macam bentuk peribadatan kepada
selain Allah adalah bentuk nyata dari kesyirikan, bentuk nyata dari
mensekutukan Allah. Lalu bagaimana mungkin, kita mengaku beriman kepada Allah,
mengaku bahwa Allah Maha Kuasa tetapi disisi lain, kita mengharapkan
perlindungan kepada selain Allah.
Jamaah jum’at yang dimuliakan Allah
Telah sampai
ramainya berita kepada kita, berbagai bencana melanda negeri kita, Gemba bumi,
tanah longsor, tanah amblas, banjir, tsunami, gunung meletus dll. Kita lihat
bagaima dahsyatnya gempa yang mengguncang lombok, gempa yang mengakibatkan
ribuan rumah hancur, ratusan orang menjadi korban, tanah tanah retak, gedung
gedung runtuh dan jalanan pun rusak.
Belum lama
juga bisa kita saksikan, baik melalui berita di tv ataupun internet, bagaimana
dahsyatnya bencana yang menerjang kota Palu, sigi dan donggala. Saking
lengkapnya bencana yg ada, seolah olah tidak ada lagi tempat bagi manusia untuk
bisa selamat. Yang di dekat laut diterjang tsunami, yang di pegunungan di
terjang gempa hingga mengakibatkan longsor, yang di daratan datar di terjang
tanah amblas, tanah yang semula padat tiba tiba berubah menjadi lumpur dan
menenggelamkan apa saja yang ada di atasnya, rumah, mobil, gedung gedung
beserta manusia yg ada di atasnya amblas tertelan lumpur. Seolah olah bumi sedang
murka dan menelan manusia beserta harta bendanya kedalam bumi.
Bila dilhat
dari segi ilmu geologi atau ilmu bumi, berbagai macam gempa terjadi dikarenakan
adanya pergerakan lempeng bumi, pergeseran lempeng tektonik, dll. Tidak ada
yang salah dengan ilmu pengetahuan ini, karena bumi, gunung gunung, air, api,
bebatuan dan segala yg ada di dunia ini memiliki sifat dan karakter, memiliki
pola dan kebiasaan yang nantinya bisa dipelajari untuk dijadikan sebagai bekal
dalam memahami tanda tanda alam.
Akan tetapi,
harus pula selalu diingat, bahwa dunia dan segala isinya tunduk dan patuh pada
perintah Allah, Allah perintahkan bumi untuk bergetar, maka bergetarlah bumi
kita, terjadilah gempa, terjadilah tanah longsor. Allah perintahkan untuk
meluap, maka meluaplah lahar gunung berapi, maka meluaplah air laut menerjang
daratan menjadi bencana tsunami yang menakutkan. Begitu juga tanah yang kita
pijak, tunduk dan patuh kepada perintah Allah, maka ketika Allah perintahkan tanah
untuk menelan manusia, maka berubahlah ia menjadi lumpur, menelan segala
sesuatu yang ada diatasnya. Bila Allah telah murka, maka tidak ada lagi yang
bisa menolong kita, jin, setan, dedemit, danyang danyang tidak akan ada yang
punya kuasa untuk menahan kehendak Allah.
Apabila kita
telah beriman kepada Allah, tidak mensekutukannya, tidak bermaksiat kepadaNya,
kemudian datang bencana, maka insyaAllah, bencana itu adalah ujian orang
beriman, ujian yang akan membawa kita mencapai derajat yang lebih tinggi. Akan
tetapi jika kita mensekutukan Allah, bermaksiat kepadanya, berjudi, berzina,
meminum khamr atau minuman yang memabukkan, melakukan perbuatan perbuatan keji
yang menyalahi kodrat manusia, kemudian datang bencana, maka bisa jadi bencana
yang datang itu adalah adzab bagi kita.
Karena itu,
mari dekatkan diri kita kepada Allah, jauhi segala bentuk kemaksiatan, jauhi
segala bentuk kesyirikan. Saling mengingatkan sesama kita, agar Allah jauhkan
kita dari adzab dan menurunkan rahmatnya kepada kita semua.
Jemaah Jumat
Rohimakumullah
Setiap orang
dapat menyumbangkan terjadi bencana, bencana itu pun dapat mempercepat kiamat.
Apa gerangan? Yaitu golongan mutrofin. Golongan yang melakukan kemaksiatan dan
bermegah-megah. Allah telah memperingatkan di dalam Al Qur’an
“…dan jika Kami hendak membinasakan suatu
negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri
itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu. Sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),
kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya” (al-lsro :16).
Jemaah Jumat
Rohimakumullah
Jauhilah
perbuatan perbuatan keji, jauhi perbuatan perbuatan syirik dan jauhi segala
bentuk kemaksiatan. Tekadkan mulai saat ini, tidak akan ada lagi perbuatan
syirik di tempat kita, tidak boleh ada lagi perbuatan zina, mabuk, judi di
tempat kita. Hilangkan suap menyuap dalam masyarakat kita. Jadikan daerah kita
sebagai daerah yg diberkahi, bukan sebagai daerah yang dimurkai oleh Allah.
Bila kemaksiatan marak di sebagian dari kita, sementara tidak lagi ada orang
yang menyeru memberi peringatan kepada pelaku maksiat tersebut untuk kembali
kepada Allah, maka adzab Allah akan menimpa keseluruhan masyarakat itu. Karena
tugas kita sebagai khalifah di muka bumi, bukan hanya harus mentaati perintah
Allah, akan kita juga berkewajiban menyeru manusia, mengajak manusia untuk taat
kepada Allah.
Mari kita sama
sama mulai berbenah, telah cukup peringatan dari Allah melalui berbagai bencana
yang terjadi di negeri ini, sekarang waktunya bagi kita memperbaiki diri, mulai
menjaga ketaatan, mulai menjaga diri dari perbuatan perbuatan yang mengundang
bencana dan adzab. Semoga Allah mengampuni kita, selalu memberikan kita petunjuk
agar menjadi golongan orang orang yang sholeh, orang orang yang di ridloi amal
ibadahnya dan mejadi golongan Ahli surga.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
وَ قُلْ رَبِّ
اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمينَ َ